AYAM GORENG MBAH CEMPLUNG

Dari Dusun Semanggi, Mbah Cemplung Lawan Ayam Krispi
Di tengah menjamurnya restoran cepat saji dengan menu ayam krispi, Mbah Cemplung tetap bertahan dengan ayam goreng rumahan sebagai menu andalan. Hadir dengan cara tradisional dan sederhana, ayam krispi pun ia lawan.



Harga                = Rp 25.000 - 45.000 / porsi
                        = Rp 100.000 - 180.000 / ayam utuh
Buka setiap hari = 08.00 - 17.00 WIB
Lokasi:
Sendang Semanggi, Bantul, Yogyakarta, Indonesia

Sebuah papan kecil penunjuk arah bertuliskan "Ayam Goreng Mbah Cemplung" akhirnya kami temukan setelah lebih dari satu jam berputar-putar kebingungan. Halaman parkir yang dua kali lebih luas dari tempat makan menyambut kedatangan kami. Beberapa spanduk besar berisi iklan yang menyatut nama Ayam Goreng Mbah Cemplung tampak mengisi dinding bagian luar.

Seorang wanita mempersilakan kami untuk masuk ke kedai yang sudah berdiri sejak tahun 1980 ini. Meja dekat pintu masuk menjadi pilihan kami. Dari sini, semua aktivitas baik di luar maupun di dalam terlihat jelas. Ternyata panduk-spanduk iklan tak hanya ada di bagian luar, melainkan juga di tiap sisi dinding dalam ruangan. Dinding semi permanen ini bagaikan sebuah tayangan televisi dengan rating tinggi yang membuat beberapa produk barang dan jasa berlomba untuk mendapatkan tempat beriklan.

Lima belas menit menunggu, akhirnya pesanan pun datang. Ayam kemanggang goreng bersanding dengan sepiring nasi putih pulen, sambal, serta lalapan segar tersaji dihadapan kami. Warnanya kuning keemasan dan menggugah selera. Sempurna. Inilah menu sederhana yang menjadi alasan dibalik melegendanya nama Mbah Cemplung di kancah perayamgorengan Jogja. Gurih dan empuknya daging ayam goreng kampung di sini juga menjadi alasan mengapa banyak orang rela 'blusukan' hingga ke kaki Gunung Sempu demi seporsi ayam goreng.

Tak ada proses khusus untuk membuat ayam goreng lezat ini meng-Indonesia dan dikenal oleh banyak orang dari luar Jogja. Kuncinya hanya sebuah resep keluarga yang diracik sempurna sejak 34 tahun silam. Ayam kampung kemanggang berusia tak lebih dari 3 bulan diungkep dua kali agar bumbu semakin meresap dan daging menjadi lebih empuk. Proses terakhir adalah dengan mencemplungkan ayam ke dalam minyak panas sebentar saja, sebelum akhirnya bertahta di atas piring, terhidang di atas meja dan tandas seketika.

Tak ada istilah tersisa di tempat makan ini. Semua ayam selalu ludes terjual. Dalam satu hari, Ayam Goreng Mbah Cemplung bisa menyajikan sekitar seratus ekor ayam goreng menggoda. Wajar saja, hanya selama kurang lebih satu jam berada di sini, entah sudah berapa puluh orang yang datang dan pergi. Mobil-mobil dengan plat dalam dan luar kota pun bergantian parkir di luar sana. Bahkan beberapa kali, antrian sempat terlihat mengular di bagian kasir.

Dari Dusun Semanggi, Mbah Cemplung mencoba melawan dominasi ayam krispi. Resep rumahan yang semula biasa saja ini kini tak henti dicari. Meskipun lokasinya jauh dari kata tempat strategis namun tetap laris. Kedainya sederhana namun melegenda.

Sumber: https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-culinary/ayam-goreng-mbah-cemplung/

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "AYAM GORENG MBAH CEMPLUNG"

Posting Komentar